Kamis, 26 Agustus 2010

Green & Synthetic Hyper Structure


Graham Thompson
a recent graduate from The Bartlett School of Architecture in the United Kingdom proposed a new type of green urbanism based on synthetic hyper-structures. 
The aim of the project was the exploration of the integration of architecture and technology for creating a new kind of urbanism that rethinks urban density, personal spaces, and communal areas.
The towers stretch themselves vertically under the premise of a bionic tower to relocate a new urban biotope for the local flora and fauna and recreating a food production which is automatically managed by the inhabitants.  The distribution of flow is made around a spreading spine in the loop of numerous elevators. The use of truncated and elongated curvatures throughout the buildings calls for a better circulatory fluidity and accessibility by being able to mediate the environmental flows.



Selasa, 21 Oktober 2008

arsitektur tropis

Arsitektur tropis telah memunculkan bentuk tampilan arsitektur yang sebagian besar merupakan jawaban atas 2 tantangan utama, yakni :

(Pertama) : arsitektur tropis secara umum mempersatukan tingginya keanekaragaman negeri-negeri wilayah tropis berlandaskan budaya setempat yang dipengaruhi oleh iklim tropis dan juga menampilkan identitas yang terbentuk dari gabungan antara tradisi budaya setempat dengan budaya negeri penjajah yang berlandaskan motif kondisi perekonomiannya.
(Kedua) : arsitektur tropis dipengaruhi oleh tantangan globalisasi yang lebih menekankan pada aspek kehidupan yang bersifat global. Terutama di daerah kota besar termasuk di dalamnya lingkungan social masyarakat, kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, teknologi, dan lain-lain yang cenderung mengabaikan aspek tradisi.

Arsitektur Tropis

Arsitektur tropis telah memunculkan bentuk tampilan arsitektur yang sebagian besar merupakan jawaban atas 2 tantangan utama yang timbul setelah perang dunia ke dua.
(Pertama) : arsitektur tropis secara umum mempersatukan tingginya keanekaragaman negeri-negeri wilayah tropis berlandaskan budaya setempat yang dipengaruhi oleh iklim tropis dan juga menampilkan identitas yang terbentuk dari gabungan antara tradisi budaya setempat dengan budaya negeri penjajah yang berlandaskan motif kondisi perekonomiannya.
(Kedua) : arsitektur tropis dipengaruhi oleh tantangan globalisasi yang lebih menekankan pada aspek kehidupan yang bersifat global. Terutama di daerah kota besar termasuk di dalamnya lingkungan social masyarakat, kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, teknologi, dan lain-lain yang cenderung mengabaikan aspek tradisi.

Tektonik Arsitektur

- Tektonika Arsitektur
Tektonik merupakan seni dari konstruksi, Adolf Heinrich Borbein dalam Kennneth Frampton (1995). Seni yang mencakup tekne, bahwa tektonik tidak saja menjadi perangkaian bagian bangunan melainkan juga perangkaian obyek yang betujuan untuk mengkonstruksi suatu produk (bangun) yang bernilai seni yang lebih ditekankan pada ketepatan penerapan teknik membangun dan berhubungan dengan penilaian estetis.
Tektonika bangunan erat kaitannya dengan seni pengolahan material, struktur dan konstruksi, yang lebih menekankan pada aspek nilai estetika yang dihasilkan suatu sistim struktur atau merupakan ekspresi dari suatu struktur yang lebih ditegaskan lagi dengan aspek kemampuan penggunaan teknologi struktur-nya.
Kennneth Frampton (dalam Studies in Tectonic Culture, 1995), mengungkapkan tektonika, dari kata tekton atau tektonamai (Yunani) yang berarti masalah-masalah “pertukangan kayu atau pembangun”, atau taksan (Sansekerta) yang berarti “seni pertukangan kayu yang menggunakan kapak”. Dalam puisi vedic berarti “pertukangan kayu”, istilah Homer diartikan sebagai “seni dari suatu proses konstruksi”.
Adolf Heinrich Borbein (Frampton, 1995), menyatakan bahwa tektonika merupakan “seni dari pertemuan atau sambungan”. Istilah tektonika berkembang di Jerman, yang oleh Karl Otfried Muller dalam Handbook of the Archeology of Art (1830), bahwa tektonika sebagai suatu “penggunaan sederetan bentuk seni pada peralatan, bejana bunga, pemukiman dan tempat pertemuan yang dibentuk dan dikembangkan pada sisi penerapan dimana sisi tersebut berfungsi untuk menguatkan ekspresi perasaan atau buah pikiran seni”.
Semper lebih menegaskan klasifikasi bangunan (arsitektur) dengan 2 (dua) prosedur yang mendasari proses perakitannya, yakni (pertama) tektonika yang merupakan rangka ringan yang terdiri dari komponen linier membentuk matrik spasial; dan (ke-dua) tahapan stereotomik yang berupa bagian dasar dimana massa dan volume ruang terbentuk dari elemen-elemen berat.

- Eksplorasi Tektonik
Apakah yang menyebabkan suatu benda akan jatuh ke bawah? Suatu penjelasan ilmiah yang dikembangkan oleh Galileo dan Newton yang menyatakan bahwa suatu benda akan bergerak ke bawah karena adanya beban (W). Pada bangunan biasanya bekerja 2 (dua) karakteristik beban, yakni beban statis dan dinamis. Gaya statis adalah beban yang bekerja secara perlahan-lahan timbul pada struktur dan bersifat steady-state. Dan gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba dan bersifat berubah-ubah dengan cepat. Mekanisme pengaliran beban kerja akan bergerak sesuai mekanisme aplikasi struktur yang diterapkan. Gerak dinamis beban ini dapat dikembangkan dari gerak harmonis sederhana dan diupayakan untuk menyerupai bentukan gerak obyek yang lebih natural (alami). Disini seringkali Santiago Calatrava melakukan eksplorasi distribusi beban dan prilakunya pada beberapa bentukan yang berbeda, seperti menumpuk bentuk dasar otak yang disangga oleh kolom (staggered) dan diikat /ditarik oleh tali pada beberapa arah yang berbeda.
Struktur mensyaratkan statika yang bekerja padanya. Akan tetapi, kenyataannya dalam sebuah struktur bekerja beban yang bergerak mengalir tanpa henti dan tidak kasat mata. Struktur berkembang dalam bentuk mekanisme pengaliran gaya dengan fleksibilitas mengikuti arah aliran yang paling memungkinkan. Hal ini selalu dikembangkan oleh Santiago Calatrava sehingga dapat dikaitkan dengan beberapa karya rancangan berupa struktur yang ekspresif yang selanjutnya mengilhami berbagai bentukan struktur dalam karyanya.